.jpg)
Pekan Baru ( Sumarradaily.id ) || Oknum Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis berinisial SH diamankan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kamis kemarin.
SH diamankan terkait penelusuran dugaan negosiasi perkara narkoba. SH dijemput di Bandara SSK II dan diamankan oleh Tim Pengamanan (Pam) Sumber Daya Organisasi (SDO) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Diamankannya jaksa ini setelah adanya laporan diterima Korps Adhyaksa terkait dugaan suap dalam penanganan perkara narkoba. Info awal yang diterima, adalah terkait pihak lain yang bukan dari Kejaksaan. Informasinya adalah kasus narkoba senilai Rp15 miliar.
Oknum Jaksa SH ini dijemput di bandara untuk kemudian langsung dibawa ke Kejati Riau untuk diperiksa karena terkait dengan perkara yang di laporkan. Dari informasi tersebut diduga ada kesepakatan Rp2,6 miliar untuk perkara narkoba tersebut, negosiasi dilakukan di Kepulauan Riau.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau Supardi Senin (8/5) ketika dikonfirmasi awak media mengarahkan untuk mengonfirmasi pada Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Riau dan Kasi Penerangan Hukum Kejati Riau.
Terpisah, Asintel Kejati Riau Marcos Marudut Mangapul Simaremare didampingi Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto membenarkan adanya Jaksa yang dilakukan penjemputan di Bandara. kita jemput di bandara," kata Marcos. DAwalnya informasi diterima Kamis pagi. "Ada masuk laporan ke kami bahwa ada seseorang oknum jaksa melakukan perbuatan tercela yang berkaitan dengan perkara narkotika.
Setelah kita telaah ada kaitan dengan perkara yang ditangani oleh salah satu jaksa. Sekarang kata Asintel dalam status diperiksa oleh Pengawasan Kejati Riau. "Hasilnya, kita masih tunggu pemeriksaan dari pengawasan. Semua masih diteliti terkait apa detailnya, nanti kita tunggu," tutur Asintel.
Jaksa Kejari Bengkalis insial SH diamankan di bandara, ini dilakukan sebagai respon cepat pihaknya. Kebetulan dia sedang di luar kota. Kamis siang kita tanyakan sedang menuju Pekanbaru. Anggota kita datang ke bandara sesuai waktu yang bersangkutan tiba kita menjemput.
. SH sempat menanyakan ada apa. "Kita jelaskan terkait perkaranya. Setelah sampai di Kejati Riau kita serahkan ke Pengawasan.
Menurut Marcos, kita juga ingin mengetahui ada kaitannya atau tidak sesuai laporan yang kita terima. Saat ini Status SH sebagai terperiksa. Kita masih seputaran penegakkan disiplin Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS), kode etiik. Dari hasil pemeriksaan kode etik ini nanti kita tahu bagaimana," pungkas Marcos. ( SD / HS )
