Medan ( Sumatradaily.id ) |Tak miliki uang Rp 500 juta, pihak keluarga korban insiden pembacokan di Jalan Garu VI Gang Candrawasih Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas harus memindahkan perawatan korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Hospitals ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Hal itu dikatakan Krisna yang mengaku saudara sepupu dari istri korban Yola saat ditemui awak Media ini di Jalan Garu VI Gang Candrawasih Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Sabtu (13/5/23) Sore.
Krisna kembali menceritakan, kalau insiden pembacokan itu memang berlatarbelakang cemburu, karna mantan istrinya (Yola) menikah lagi, Arman alias Pepe ngamuk. Dengan sebilah parang pelaku membacok korban sacara membabibuta .
Akibat pembacokan itu korban Fadli, pria yang menikahi mantan istri Arman alias Pepe mengalami luka bacok dibagian kedua tangannya yang nyaris putus dan juga di bagian antara wajah dan kepala diatas telinga sebelah kiri.
Saat itu, jelas Krisna, korban sempat kritis dan dibawa ke rumah sakit Mitra Medika Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas, namun karna luka bacok ditubuhnya cukup serius korban harus dirujuk kerumah sakit Siloam Hospitals Jalan Imam Bonjol Medan.
"Karna luka bacok ditubuh korban cukup serius, korban dirujuk kerumah sakit Siloam Hospitals Jalan Imam Bonjol Medan malam itu juga,"ujar Krisna.
Hanya saja,saat korban tiba di rumah sakit Siloam Hospitals itu, keluarga korban kembali mendapat kendala soal biaya, karna kalau korban mau dirawat di rumah sakit Siloam harus ada uang Rp 500 Juta .
Dikatakan Krisna, karna ketiadaan biaya dan hanya mengharapkan BPJS, dan patungan keluarga akhirnya korban dirujuk ke rumah sakit Haji Adam Malik Medan
"Sampai saat ini korban, sudah sadar dan ada perubahan dari sebelumnya, hanya saja kini korban masih dirawat di Rumah sakit Haji Adamalik dirawat di ruang ICU (Intensive Care Unit),"sebut Krisna.
CERAI KARNA FAKTOR EKONOMI
Krina juga mengatakan, sebelum kejadian dan cerai Yola (30) dan pelaku Arman alias Pepe (31) tinggal bersama di Jalan Purwo Gang AL-Aman Kecamatan Deli Tua.
Mereka selama menjadi
suami Istri punya anak empat, karna faktor ekonomi mereka bercerai, ketika itu Arman tidak mempunyai pekerjaan,
Sedangkan biaya rumah tangga harus ada, anak mau makan belum lagi biaya lainnya, maka itu Yola tidak tahan, itulah penyebabnya mereka bercerai.
"Cemana rumah tangga bisa bertahan, kalau suami tidak mau kerja, sedangkan kebutuhan rumah tangga harus ada, tidak bisa tidak ada, karna sudah ada anak empat orang yang mau di biayai.
Menurut Krisna, Yola istri korban (Fadli) yang juga saudara sepupu Krisna menyebutkan kalau Yola menikah dengan korban pada bulan Desember 2022
"Jadi setelah menikah Yola ikut suaminya (korban) tinggal di Kerinci Kabupaten Jambi, karna suaminya bekerja sebagui scurity,"sebut Krisna
KORBAN DIBANTAI Di RUMAH SANTI
Menurut beberapa orang warga, satu diantaranya bernama Anto saat ditemui awak Media ini menyebutkan, sebenarnya rumah tempat korban dibantai itu adalah rumah Santi saudara sepupu Yola.
"Yola itu hanya tamu Santi, dan Yola baru datang dari Kerinci Jambi, pada hari Rabu (10/5/23), dan besoknya Kamis (11/5/23) malam, warga digegerkan oleh pristiwa pembacokan itu,"jelas Anto
Dikatakan Anto, menurut ceritanya kalau Yola dan korban datang ketempat Santi mau mencari rumah kontrakan di Gang Candrawasih ini,dan bahkan rumah kotrakan itu sudah dapat.
Lebih lanjut Anto menyebutkan, menurut mamak- mamak di Gang ini, sebelum kejadian itu, rumah yang mau dikontrak Yola telah dibersihkan tingga pindahnya saja.
"Mamak-mamak di Gang ini, sebelumnya sudah lama kenal sama Yola, karna keluarga Yola banyak di Gang ini, dan semua keluarga Yola orang lama di Jalan Garu VI Gang Candrawasih," kata Anto mengaku juga orang lama
di Gang Candrawasih
Sementara pantauan dilokasi paska kejadian tersebut, rumah tempat korban dibantai masih terlihat sepi, pintu serta jendela rumah tersebut terlihat tutup.(SD / HS )