Medan, (sumatradaily.id) - Ketua Umum Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Prof. H. Ismet Danial Nasution,drg,PhD,SpPros(K), FICD, gelar Datuk Cendikia Darmalaksana Raja melantik Kepengurusan Yayasan UISU Pematang Siantar, Periode 2022-2026, Sabtu (26/11/2022) di Pematang Siantar.
Dalam pelantikan, Dewi Kirana SE, MM menjadi Ketua Pelaksana Yayasan UISU Siantar, Agustian Ramadhona SH, MM sebagai sekretaris dan Drs. Abdul Hakim Lubis MM sebagai bendahara ini, turut hadir Ketua Pembina yayasan UISU, T. Hamdhy Oesman Delikhan Al Haj, dengan gelar Raja Muda, Ketua Pengawas Yayasan UISU, H. Sofyan SH, Sekretaris Umum Yayasan UISU Ir. Indra Gunawan MP, sekretaris Dr. H. Danialsyah Nasution, SH.MH,, dan pengurus yayasan lainnya, Prof. Dr. Ir. Mhd Assad Msi, H. Syaiful Jihad, ST, H. Ikrom Helmi Nasution SH, Tengku Arief Hasan Delikhan S.Sos, Hj. Masnun Nasution, SH, MH serta Ketua STAI UISU Siantar, Saleh Adri S,Ag, MA.
Selain pelantikan Pelaksana Yayasan UISU Siantar yang dilakukan langsung Prof. Ismet, kegiatan ini juga dirangkai dengan pelantikan tiga Wakil Ketua STAI UISU Siantar yakni, Dr. Muhammad Zein, M.Pd.I sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik, Rudi Hartono M. Pem. I, sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan Umum serta, Hadi Suprapto, S.Ag, M.Kom.I sebagai Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Pelatikan tiga wakil ketua ini dilakukan oleh Ketua STAI UISU Siantar, Saleh Adri S,Ag, MA
Ketum Yayasan UISU, Prof. H. Ismet Daniel Nst drg PhD Pros(K) FICD, dalam bimbingan dan arahannya kembali menegaskan bahwa jabatan adalah amanah bukan kekuasaan.
"Ini sebelumnya sudah pernah saya tegaskan. Jadikan jabatan sebagai amanah. Implementasinya bisa berbeda, kalau jabatan dianggap sebagai kekuasaan maka orientasi kita terus tentang kekuasaan. Namun apabila jabatan dianggap amanah, maka semua tugas akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat," tegasnya.
Selain itu, Prof Ismet meminta para pejabat yang baru untuk bersama-sama melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya guna kemajuan UISU kedepannya. "Ingat, dalam melaksanakan amanah kita memerlukan kerjasama dan sinergi, jadi itu harus terus kita tingkatkan," harapnya.
Bukan hanya itu, Prof Ismet kembali mengatakan kalau semua pihak yang terkait di kegiatan ini adalah keluarga besar UISU. "Perberdaan tempat itu hanya lokasi saja, Kalau pun namanya STAI UISU, tetap menjadi bagian kita, karena yang melakukan pelantikan tetap Yayasan UISU sesuai dengan amanah dan Undang-Undang. Persatuan dan kesatuan ini akan bisa tercipta kalau komunikasi antara kita tetap terjaga dengan baik," paparnya.
Menyikapi perbedaan lokasi, di zaman serba modern ini, Prof Ismet meminta agar komunikasi bisa dilakukan dengan maksimal tanpa harus bertatap muka. "Sekarang tidak begitu sulit, dengan fasilitas digital yang kita miliki, hal ini bisa berjalan dengan maksimal. Contoh paling gampangnya saja dengan membuat grup WhatsApp. Jadi semua rencana kegiatan bisa berjalan tanpa yang di Siantar datang ke Medan atau sebaliknya," paparnya.
Prof Ismet juga mengucapkan terimakasih kepada para pejabat yang lama, terutama di STAI UISU Siantar atas dedikasi dan jasanya serta pencapaiannya selama ini. "Tidak berati dengan bergantinya kepengurusan, tugas dan amanah yang selama ini dipikul terhenti, justru sangat berguna bagi program-program yang dijalankan oleh pejabat yang baru," pesannya.
Sedangkan untuk Pelaksana Yayasan, Prof Ismet menegaskan karena individunya adalah sama maka tinggal mensinergikan suasana barunya untuk program-program yayasan.
Terakhir Prof. Ismet menjelaskan terkait rencana peringatan Milad Yayasan UISU yang diprakarsai oleh ide Ketua Pembina Yayasan UISU T. Hamdhy Oesman Delikhan Al Haj. Menurut Ketum, hal ini sempat direncanakan sejak lama namun urung dilaksanakan karena Pandemi Covid-19. "Untuk teknisnya akan kita bahas lebih lanjut," tutupnya. (SD_01/r)