GLOBALMEDAN.COM MEDAN-
Satuan Tugas ( Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat dan Provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam terus berupaya melakukan berbagai cara pencegahan penularan bahaya virus yang bisa mematikan ini. Pasalnya penularan virus ini bisa terjadi di berbagai tempat.
"Hal penting perlu dilakukan adalah meminimalisir kontak langsung antar manusia dan menjaga jarak tertentu serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat," kata relawan komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan
(GTPP) Covid-19 Sumut Putri Mentari Sitanggang, Jumat (16/10).
Untuk itu GTPP Covid-19 Sumut gigih dan kembali mengimbau pada masyarakat agar mengurangi intensitas aktivitas sosial. Karena banyak orang tanpa gejala/gangguan, tanpa keluhan tetapi ternyata membawa virus.
Diungkapkannya, pasca GTPP Covid-19 Sumut melakukan contact tracing atau penelusuran kontak yang agresif serta pemeriksaan laboratorium yang massif di beberapa kabupaten/kota di Sumut, banyak ditemukan kasus positif dengan gejala yang minimal.
Putri mengimbau agar masyarakat mengurangi intensitas aktivitas di luar rumah sebagai upaya mencegah kasus positif dengan gejala minimal tersebut.
"Jika tidak ada keperluan mendesak hendaknya jangan ke luar rumah. Kita harus memastikan tidak akan tertular oleh penyakit ini, karena tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa aktivitas kita aman dari kemungkinan tertular Covid-19,” kata Putri.
Jika terpaksa juga harus keluar rumah, katanya ada hal yang harus dijalankan dan upayakan secepat mungkin di luar rumah dengan tetap menggunakan masker.
Dia mengingatkan untuk tidak berkumpul atau berkerumun hanya hal-hal yang tidak perlu dan mengandung risiko tertular penyakit.
Selain itu jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak, jangan lepas masker yang telah digunakan, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan ganti dengan masker yang baru.
Menurutnya itu penting disampaikan ke seluruh anggota keluarga, termasuk kepada anak-anak.
Dia mengingatkan, keluarga yang menderita diabetes, asma, tekanan darah tinggi, jika mereka tertular maka ini akan berakibat fatal yang akan jatuh dalam kondisi penyakit sangat berat.
Dari data, pasien dengan memiliki penyakit penyerta tersebut memiliki angka kematian cukup tinggi.
"Protokol kesehatan menjadi kunci untuk menjawab kemungkinan yang paling benar agar tidak tertular," tegasnya.
Karena itu dia meminta agar setiap orang harus mematuhi untuk menjaga jarak dan mematuhi cara menggunakan masker secara yang tepat serta rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir.
"SOP protokol kesehatan ini jika tidak diterapka secara ketat maka akan sangat mungkin terinfeksi dan menambah kasus positif," katanya. ( swisma)
Satuan Tugas ( Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat dan Provinsi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam terus berupaya melakukan berbagai cara pencegahan penularan bahaya virus yang bisa mematikan ini. Pasalnya penularan virus ini bisa terjadi di berbagai tempat.
"Hal penting perlu dilakukan adalah meminimalisir kontak langsung antar manusia dan menjaga jarak tertentu serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat," kata relawan komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan
(GTPP) Covid-19 Sumut Putri Mentari Sitanggang, Jumat (16/10).
Untuk itu GTPP Covid-19 Sumut gigih dan kembali mengimbau pada masyarakat agar mengurangi intensitas aktivitas sosial. Karena banyak orang tanpa gejala/gangguan, tanpa keluhan tetapi ternyata membawa virus.
Diungkapkannya, pasca GTPP Covid-19 Sumut melakukan contact tracing atau penelusuran kontak yang agresif serta pemeriksaan laboratorium yang massif di beberapa kabupaten/kota di Sumut, banyak ditemukan kasus positif dengan gejala yang minimal.
Putri mengimbau agar masyarakat mengurangi intensitas aktivitas di luar rumah sebagai upaya mencegah kasus positif dengan gejala minimal tersebut.
"Jika tidak ada keperluan mendesak hendaknya jangan ke luar rumah. Kita harus memastikan tidak akan tertular oleh penyakit ini, karena tidak ada satu pun yang bisa menjamin bahwa aktivitas kita aman dari kemungkinan tertular Covid-19,” kata Putri.
Jika terpaksa juga harus keluar rumah, katanya ada hal yang harus dijalankan dan upayakan secepat mungkin di luar rumah dengan tetap menggunakan masker.
Dia mengingatkan untuk tidak berkumpul atau berkerumun hanya hal-hal yang tidak perlu dan mengandung risiko tertular penyakit.
Selain itu jangan naik kendaraan umum yang penuh sesak, jangan lepas masker yang telah digunakan, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan ganti dengan masker yang baru.
Menurutnya itu penting disampaikan ke seluruh anggota keluarga, termasuk kepada anak-anak.
Dia mengingatkan, keluarga yang menderita diabetes, asma, tekanan darah tinggi, jika mereka tertular maka ini akan berakibat fatal yang akan jatuh dalam kondisi penyakit sangat berat.
Dari data, pasien dengan memiliki penyakit penyerta tersebut memiliki angka kematian cukup tinggi.
"Protokol kesehatan menjadi kunci untuk menjawab kemungkinan yang paling benar agar tidak tertular," tegasnya.
Karena itu dia meminta agar setiap orang harus mematuhi untuk menjaga jarak dan mematuhi cara menggunakan masker secara yang tepat serta rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir.
"SOP protokol kesehatan ini jika tidak diterapka secara ketat maka akan sangat mungkin terinfeksi dan menambah kasus positif," katanya. ( swisma)