.jpg)
Di balik pandemi Covid-19 ini tanpa disadari membawa hikmah tersendiri bagi dunia pendidikan.
"Dari krisis covid-19 ini banyak hikmah pemelajaran yang didapatkan" kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Prima Indonesia (FKIP Unpri) Dian Syahfitri, SS MHum, Sabtu (24/10/2020
Dia mengatakan untuk pertama kali, guru mengajar lewat online, menggunakan tools baru dan menyadari bahwa pembelajaran bisa terjadi di manapun dan orangtua juga menjadi mengerti apa tugas guru,).
Kondisi yang terjadi saat ini mendapat perhatian pihak kampus dengan menjadikan hal itu sebagai topik bahasan pada Webinar FKIP Unpri bertemakan “Revolusi Industri 4.0 dan Pandemi Covid-19, peluang dan tantangan bagi dunia pendidikan dan guru bahasa.
Menurutnya sebelum pandemi merebak, pendidikan di Indonesia pun tengah mengalami krisis pembelajaran minimal.
Hal itu dibuktikan dari hasil kajian OECD-PISA yang menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara dunia ketiga.
Webinar yang menghadirkan pembicara Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London 2016-2020 Prof HE Aminudin Aziz PhD, Analisa Widyaningrum, S.Psi., MPsi ini mendapat perhatian dari para ratusan peserta dengan sebaran wilayah Aceh, Jambi, Nias, Sumut, Batam dan daerah lainnya..
Menurut Dian, betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.
Potret pendidikan Indonesia, katanya masih pelik. Untuk itulah saatnya membangun dan meningkatkan self capacity and capability (kapasitas dan kapabilitas diri) agar kmampu berinovasi dalam pembelajaran.
Hikmah lainnya dari krisis covid-19 ini juga membawa manfaat masyarakat mulai melek terhadap teknologi.
"Dengan pembelajaran daring atau online, tentu mengharuskan siswa dan orang tua dekat dengan teknologi," katanya.
Ketua BPH Unpri Dr Tommy Leonard SH MKn berharap meskipun proses pembelajaran dilakukan di rumah secara daring hendaknya para mahasiswa tetap menerapkan kebiasan adaptasi baru sesuai protokol kesehatan.
"Kita berharap para mahasiswa, dosen, karyawan dan civitas akademika lainnya mendukung program pemerintah turut pencegahan dan penyebaran covid-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak di manapun berada," ujar Tommy. ( swisma)
