GLOBALMEDAN.COM,MEDAN-Selama pandemi Covid-19 yang hingga kini tidak tahu kapan berakhirnya, Prof Syawal Gultom mengatakan agar jadikan sekolah sebagai rumah dan rumah sebagai sekolah untuk jadi tempat belajar yang efektif dan menyenangkan.
"Kita akan terus bekerja yang selain menjadikan rumah sebagai sekolah dan sekolah sebagai rumah juga sebagai pusat belajar, pusat peradaban dan wahana bersemainya lahirkan kreativitas dan inovasi, agar anak didik merasa nyaman dalam proses belajarnya," kata Guru Besar Universitas Negeri Medan ( Unimed) Prof Syawal Gultom, Jumat (7/8/2020).
Menurut Prof pada forum penyusunan panduan optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah menyatakan sejak tahun 80an dengan dinyatakannya pendidikan terbagi atas pendidikan formal, informal, dan non-formal telah menegaskan keluarga juga merupakan lembaga pendidikan yang dideklarasikan secara resmi oleh pemerintah.
Namun dalam perjalanannya peran keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama ini belum pernah dilakoni secara maksimal.
Karena itu masa pandemi covid yang mengharuskan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan momentum yang sangat tepat untuk menegaskan kembali peran keluarga/rumah sebagai sekolah bagi anak- anak mereka.
Sekaligus menggugah dan mendorong para orang tua untuk berperan aktif dalam pelaksanaan PJJ.
Syawal menyebutkan, tanpa sinergi antara rumah dan sekolah, atau guru dan orang tua, PJJ tidak akan berjalan secara optimal.Bahkan sulit mencapai keberhasilan dari proses pembelajaran online yang dilakukan.
"Memang kita harus akui, untuk tingkat SD yang dominan arah pembelajarannya pada tataran pembentukan karakter. Namun dengan kondisi pandemi yang menuntut kita harus melaksanakan PJJ," ungkapnya.
Menurutnya jika proses pembelajaran yang dilakukan didukung semua unsur yang melingkupi PJJ ini, seperti guru, orang tua dan siswa dapat bersinergi secara maksimal. Pastinya akan menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai harapan bersama.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang A Biro Rektor Unimed ini merupakan inisiatif Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan, S.Pd., MM dan Kepala Dinas Pendidikan Batubara Ilyas Sitorus, SE, M.Pd untuk meminta advokasi Unimed atas draft yang telah disusun baik dalam pelaksanaan PJJ maupun optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah.
Setelah mendengarkan paparan para Kepala Dinas dan tim, Prof. Syawal Gultom menegaskan perlunya langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya, seperti melegalitasformalkan peran pendampingan orangtua dalam program belajar dari rumah (BDR)
Kemudian menyusun panduan bagi siswa, orangtua, dan guru tentang materi-materi ajar dari kurikulum yang telah diadaptasi,
Selain itu melakukan monitoring dan evaluasi untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan yang terus menerus
Gagasan ini didukung sepenuhnya oleh Jafaruddin Harahap SPd MSi, anggota Komisi E DPRD Sumut.
Jafaruddin dengan tegas mendorong Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk menyusun program dan anggaran yang diperlukan untuk keberhasilan program BDR ini.
Di awal kegiatan, Prof Sri Minda Murni MS menyampaikan sejumlah FGD pendahuluan yang telah digagasi Bidang Pendidikan MW Kahmi Provinsi Sumut yang telah mengundang, menggugah, dan akhirnya mengantarkan para Kepala Dinas untuk sampai pada penyusunan draft yang disajikan pada forum ini.
Selain itu kegiatan ini juga dihadiri Rimbananto, Government Relation Tanoto Foundation Provsu yang memaparkan Panduan Orangtua dalam melakukan Pendampingan BDR yang dapat dijadikan sebagai inspirasi. ( tanai)
"Kita akan terus bekerja yang selain menjadikan rumah sebagai sekolah dan sekolah sebagai rumah juga sebagai pusat belajar, pusat peradaban dan wahana bersemainya lahirkan kreativitas dan inovasi, agar anak didik merasa nyaman dalam proses belajarnya," kata Guru Besar Universitas Negeri Medan ( Unimed) Prof Syawal Gultom, Jumat (7/8/2020).
Menurut Prof pada forum penyusunan panduan optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah menyatakan sejak tahun 80an dengan dinyatakannya pendidikan terbagi atas pendidikan formal, informal, dan non-formal telah menegaskan keluarga juga merupakan lembaga pendidikan yang dideklarasikan secara resmi oleh pemerintah.
Namun dalam perjalanannya peran keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama ini belum pernah dilakoni secara maksimal.
Karena itu masa pandemi covid yang mengharuskan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan momentum yang sangat tepat untuk menegaskan kembali peran keluarga/rumah sebagai sekolah bagi anak- anak mereka.
Sekaligus menggugah dan mendorong para orang tua untuk berperan aktif dalam pelaksanaan PJJ.
Syawal menyebutkan, tanpa sinergi antara rumah dan sekolah, atau guru dan orang tua, PJJ tidak akan berjalan secara optimal.Bahkan sulit mencapai keberhasilan dari proses pembelajaran online yang dilakukan.
"Memang kita harus akui, untuk tingkat SD yang dominan arah pembelajarannya pada tataran pembentukan karakter. Namun dengan kondisi pandemi yang menuntut kita harus melaksanakan PJJ," ungkapnya.
Menurutnya jika proses pembelajaran yang dilakukan didukung semua unsur yang melingkupi PJJ ini, seperti guru, orang tua dan siswa dapat bersinergi secara maksimal. Pastinya akan menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai harapan bersama.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang A Biro Rektor Unimed ini merupakan inisiatif Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan, S.Pd., MM dan Kepala Dinas Pendidikan Batubara Ilyas Sitorus, SE, M.Pd untuk meminta advokasi Unimed atas draft yang telah disusun baik dalam pelaksanaan PJJ maupun optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah.
Setelah mendengarkan paparan para Kepala Dinas dan tim, Prof. Syawal Gultom menegaskan perlunya langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya, seperti melegalitasformalkan peran pendampingan orangtua dalam program belajar dari rumah (BDR)
Kemudian menyusun panduan bagi siswa, orangtua, dan guru tentang materi-materi ajar dari kurikulum yang telah diadaptasi,
Selain itu melakukan monitoring dan evaluasi untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan yang terus menerus
Gagasan ini didukung sepenuhnya oleh Jafaruddin Harahap SPd MSi, anggota Komisi E DPRD Sumut.
Jafaruddin dengan tegas mendorong Dinas Pendidikan Kab/Kota untuk menyusun program dan anggaran yang diperlukan untuk keberhasilan program BDR ini.
Di awal kegiatan, Prof Sri Minda Murni MS menyampaikan sejumlah FGD pendahuluan yang telah digagasi Bidang Pendidikan MW Kahmi Provinsi Sumut yang telah mengundang, menggugah, dan akhirnya mengantarkan para Kepala Dinas untuk sampai pada penyusunan draft yang disajikan pada forum ini.
Selain itu kegiatan ini juga dihadiri Rimbananto, Government Relation Tanoto Foundation Provsu yang memaparkan Panduan Orangtua dalam melakukan Pendampingan BDR yang dapat dijadikan sebagai inspirasi. ( tanai)