GLOBALMEDAN.COM,MEDAN-
5.497 peserta bertarung rebut 1.850 kursi pada Ujian Masuk Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UM-UIN Sumut) dimulai 3 -6 Agustus 2020.
Rektor UIN Sumut Prof Dr Saidurrahman MAg melalui
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof Dr Syafaruddin MPd menyebutkan, pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2020 berbeda dari tahun sebelumnya.
"Pada tahun ini Kemenag melakukan terobosan menggelar UM-PTKIN dengan
Sistem Seleksi Elektronik atau SSE," ujar Prof Syafaruddin didampingi Kepala Biro AAKK Dr H Dur Brutu MAg,
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Dr Muhammad Ridwan MA,
Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Yusman SE,
Kasubbag Humas dan Informasi
Yunni Salma SAg MM,Kasubbag Administrasi Akademik
Muammar Nasution ST dan
Bidang IT Muhammad Ikhsan SKom MKom.
Dijelaskan Prof Syafaruddin, SSE UM-PTKIN adalah jalur seleksi ujian yang diselenggarakan dengan menggunakan media perangkat mandiri diantaranya smartphone atau laptop atau netbook atau notebook atau personal computer atau PC Dekstop yang memiliki dan berfungsi dengan baik webcam/kamera depan untuk menyeleksi calon mahasiswa baru yang ingin melanjutkan pendidikan ke PTKIN.
Pada UM-PTKIN merupakan jalur seleksi nasional didasarkan pada hasil ujian SSE dari masing-masing peserta.
Menurutnya pada SSE yang dilakukan secara daring atau online itu peserta mengikuti ujian dari tempat tinggal masing-masing.
Kebijakan ini diambil panitia nasional dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 serta menerapkan protokol kesehatan selama pandemic virus corona sesuai dengan anjuran pemerintah.
Hasil ujian SSE yang dimiliki peserta memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan panitia UM-PTKIN, maka nantinya memiliki peluang yang besar untuk dinyatakan lulus seleksi.
"Kami mengimbau agar peserta bersikap jujur dalam mengisi soal dan jangan percaya joki karena semuanya sudah terpantau secara elektronik dengan mencakup radius sekitar 3 meter di sekitar tempat peserta ujian ," ungkap Syafaruddin, Senin (3/8/2020)..
Penyelenggaraan UM-PTKIN ini dilaksanakan secara bersamaan oleh UIN, IAIN, dan STAIN di seluruh Indonesia yang dikoordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Melalui SSE UM-PTKIN diharapkan dapat menjaring calon Mahasiswa yang memiliki kemampuan yang baik diprediksikan dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dengan tepat waktu.
Dijelaskannya, ada lima jalur penerimaan mahasiswa baru di UINSU. Salah satunya jalur UM-PTKIN. Ini khusus untuk 30 program studi keagamaan.
Empat jalur lainnya, tambah Syafaruddin, jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) dan Ujian Masuk (UM) Mandiri.
"Dari kelima jalur, total kuota mahasiswa baru di UINSU untuk tahun akademik 2020 adalah 6.500 orang," kata Guru Besar Fakultas Tarbiyah UINSU ini.
Ditambahkan, setiap hari ujian berlangsung 3 sesi. Adapun materi ujian adalah kemampuan dasar dan kemampuan bidang.
Sedangkan untuk pengawasan ujian, UINSU menurunkan 276 pengawas yang memantau peserta melalui koneksi web.
Pengumuman hasil ujian akan diumumkan di laman https //um-ptkin.ac.id pada 24 Agustus mendatang.
Terkait teknis pelaksanaan Koordinator Bidang IT Muhammad Ikhsan menambahkan, sebelum pelaksanaan ujian, sebelumnya sudah dua kali dilakukan simulasi.
Meski berlangsung di tempat masing-masing, potensi kecurangan atau hambatan teknis lainnya, kecenderungannya sangat kecil.
Disebutkannya jika saat berlangsung ujian ada gangguan jaringan atau perangkat tiba-tiba mati, kalau durasinya tak lama, kuota waktu ujiannya tidak berkurang.
" Kalaupun lama atau tidak bisa hidup lagi, ada mekanisme sendiri untuk reschedule. Selain itu sistem yang terinstal sudah diatur sedemikian rupa. Jadi peserta dipastikan tidak bisa membuka aplikasi lain pada saat ujian berlangsung," jelas Ikhsan.
Pada pelaksanaan ujian di hari pertama di UIN Sumut Jalan Pancing Medan ini panitia lokal
UM-PTKIN melakukan pemantauan ke ruangan pengawas koneksi web.. (tanai)
5.497 peserta bertarung rebut 1.850 kursi pada Ujian Masuk Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UM-UIN Sumut) dimulai 3 -6 Agustus 2020.
Rektor UIN Sumut Prof Dr Saidurrahman MAg melalui
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof Dr Syafaruddin MPd menyebutkan, pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2020 berbeda dari tahun sebelumnya.
"Pada tahun ini Kemenag melakukan terobosan menggelar UM-PTKIN dengan
Sistem Seleksi Elektronik atau SSE," ujar Prof Syafaruddin didampingi Kepala Biro AAKK Dr H Dur Brutu MAg,
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Dr Muhammad Ridwan MA,
Kabag Akademik dan Kemahasiswaan Yusman SE,
Kasubbag Humas dan Informasi
Yunni Salma SAg MM,Kasubbag Administrasi Akademik
Muammar Nasution ST dan
Bidang IT Muhammad Ikhsan SKom MKom.
Dijelaskan Prof Syafaruddin, SSE UM-PTKIN adalah jalur seleksi ujian yang diselenggarakan dengan menggunakan media perangkat mandiri diantaranya smartphone atau laptop atau netbook atau notebook atau personal computer atau PC Dekstop yang memiliki dan berfungsi dengan baik webcam/kamera depan untuk menyeleksi calon mahasiswa baru yang ingin melanjutkan pendidikan ke PTKIN.
Pada UM-PTKIN merupakan jalur seleksi nasional didasarkan pada hasil ujian SSE dari masing-masing peserta.
Menurutnya pada SSE yang dilakukan secara daring atau online itu peserta mengikuti ujian dari tempat tinggal masing-masing.
Kebijakan ini diambil panitia nasional dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 serta menerapkan protokol kesehatan selama pandemic virus corona sesuai dengan anjuran pemerintah.
Hasil ujian SSE yang dimiliki peserta memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan panitia UM-PTKIN, maka nantinya memiliki peluang yang besar untuk dinyatakan lulus seleksi.
"Kami mengimbau agar peserta bersikap jujur dalam mengisi soal dan jangan percaya joki karena semuanya sudah terpantau secara elektronik dengan mencakup radius sekitar 3 meter di sekitar tempat peserta ujian ," ungkap Syafaruddin, Senin (3/8/2020)..
Penyelenggaraan UM-PTKIN ini dilaksanakan secara bersamaan oleh UIN, IAIN, dan STAIN di seluruh Indonesia yang dikoordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Melalui SSE UM-PTKIN diharapkan dapat menjaring calon Mahasiswa yang memiliki kemampuan yang baik diprediksikan dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dengan tepat waktu.
Dijelaskannya, ada lima jalur penerimaan mahasiswa baru di UINSU. Salah satunya jalur UM-PTKIN. Ini khusus untuk 30 program studi keagamaan.
Empat jalur lainnya, tambah Syafaruddin, jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) dan Ujian Masuk (UM) Mandiri.
"Dari kelima jalur, total kuota mahasiswa baru di UINSU untuk tahun akademik 2020 adalah 6.500 orang," kata Guru Besar Fakultas Tarbiyah UINSU ini.
Ditambahkan, setiap hari ujian berlangsung 3 sesi. Adapun materi ujian adalah kemampuan dasar dan kemampuan bidang.
Sedangkan untuk pengawasan ujian, UINSU menurunkan 276 pengawas yang memantau peserta melalui koneksi web.
Pengumuman hasil ujian akan diumumkan di laman https //um-ptkin.ac.id pada 24 Agustus mendatang.
Terkait teknis pelaksanaan Koordinator Bidang IT Muhammad Ikhsan menambahkan, sebelum pelaksanaan ujian, sebelumnya sudah dua kali dilakukan simulasi.
Meski berlangsung di tempat masing-masing, potensi kecurangan atau hambatan teknis lainnya, kecenderungannya sangat kecil.
Disebutkannya jika saat berlangsung ujian ada gangguan jaringan atau perangkat tiba-tiba mati, kalau durasinya tak lama, kuota waktu ujiannya tidak berkurang.
" Kalaupun lama atau tidak bisa hidup lagi, ada mekanisme sendiri untuk reschedule. Selain itu sistem yang terinstal sudah diatur sedemikian rupa. Jadi peserta dipastikan tidak bisa membuka aplikasi lain pada saat ujian berlangsung," jelas Ikhsan.
Pada pelaksanaan ujian di hari pertama di UIN Sumut Jalan Pancing Medan ini panitia lokal
UM-PTKIN melakukan pemantauan ke ruangan pengawas koneksi web.. (tanai)