GLOBALMEDAN.COM, MEDAN
Kenaikan harga tiket pesawat (angkutan udara) menjadi penyumbang utama di Kota Medan dan Gunungsitoli untuk realisasi pada Mei 2020.
"Tarif angkutan udara tersebut dipicu dibukanya kembali jalur penerbangan domestik, terutama di Kota Gunungsitoli yang berada daerah kepulauan sehingga dampaknya sangat besar karena permintaan yang sangat tinggi," kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat, Minggu (7/6/2020).
Menurut Wiwiek pada Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar di Lantai VII Gedung BI, Jumat (5/6/2020)menyebutkan, selain angkutan udara bawang merah juga menjadi penyumbang utama inflasi disusul daging ayam ras.
Menurutnya kenaikan harga bawang merah itu didorong keterbatasan pasokan dari luar Sumatera Utara.
Sedangkan cabai merah, bawang putih dan telur ayam ras merupakan penyumbang deflasi.
Sementara penyumbang inflasi utama di Pematangsiantar dari komoditi bawang merah disusul daging ayam ras dan sawi hijau.
Untuk penyumbang deflasi juga berasal dari,cabai merah, bawang putih dan jeruk.
Penyumbang inflasi di sektir angkutan udara juga terjadi di Gunubg Sitoli, sedang bawang merah terjadi di Padangsidempuan dan Sibolga inflasi di komoditi tomat.
Wiwiek juga memaparkan inflasi
bersumber dari kelompok transportasi dan kelompok makanan yang masing - masing mencatatkan inflasi sebesar 1,46% (mtm) dan 0,79% (mtm).
Inflasi kelompok transportasi, katanya didorong kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan kebijakan kenaikan tarif batas atas tiket pesawat komersial, kelas ekonomi dalam rangka menjaga kontinuitas usaha selama pandemi.
Sementara inflasi untuk kelompok makanan disumbang kenaikan harga bawang merah dan daging ayam ras.
"Lonjakan harga dipengaruhi keterbatasan pasokan di tengah kenaikan permintaan menjelang lebaran," ungkapnya.
Sementara itu, penurunan harga cabai merah dan bawang putih akibat melimpahnya pasokan menahan kenaikan inflasi lebih lanjut. ( tanai)
Kenaikan harga tiket pesawat (angkutan udara) menjadi penyumbang utama di Kota Medan dan Gunungsitoli untuk realisasi pada Mei 2020.
"Tarif angkutan udara tersebut dipicu dibukanya kembali jalur penerbangan domestik, terutama di Kota Gunungsitoli yang berada daerah kepulauan sehingga dampaknya sangat besar karena permintaan yang sangat tinggi," kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat, Minggu (7/6/2020).
Menurut Wiwiek pada Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar di Lantai VII Gedung BI, Jumat (5/6/2020)menyebutkan, selain angkutan udara bawang merah juga menjadi penyumbang utama inflasi disusul daging ayam ras.
Menurutnya kenaikan harga bawang merah itu didorong keterbatasan pasokan dari luar Sumatera Utara.
Sedangkan cabai merah, bawang putih dan telur ayam ras merupakan penyumbang deflasi.
Sementara penyumbang inflasi utama di Pematangsiantar dari komoditi bawang merah disusul daging ayam ras dan sawi hijau.
Untuk penyumbang deflasi juga berasal dari,cabai merah, bawang putih dan jeruk.
Penyumbang inflasi di sektir angkutan udara juga terjadi di Gunubg Sitoli, sedang bawang merah terjadi di Padangsidempuan dan Sibolga inflasi di komoditi tomat.
Wiwiek juga memaparkan inflasi
bersumber dari kelompok transportasi dan kelompok makanan yang masing - masing mencatatkan inflasi sebesar 1,46% (mtm) dan 0,79% (mtm).
Inflasi kelompok transportasi, katanya didorong kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan kebijakan kenaikan tarif batas atas tiket pesawat komersial, kelas ekonomi dalam rangka menjaga kontinuitas usaha selama pandemi.
Sementara inflasi untuk kelompok makanan disumbang kenaikan harga bawang merah dan daging ayam ras.
"Lonjakan harga dipengaruhi keterbatasan pasokan di tengah kenaikan permintaan menjelang lebaran," ungkapnya.
Sementara itu, penurunan harga cabai merah dan bawang putih akibat melimpahnya pasokan menahan kenaikan inflasi lebih lanjut. ( tanai)