GLOBALMEDAN.COM, MEDAN - Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengandeng Duta Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Maroko dan Republik Islam Mauritania telah mendatangkan 10 delegasi Maroko. Kehadiran mereka adalah untuk menyaksikan keadaan alam dan keindahan serta kekayaan Sumut. Sehingga para utusan delegasi itu bisa membantu dalam hal mempublikasikan serta menyebarluaskan informasi bentuk promosi di Maroko.
Sepuluh delegasi yang terdiri dari para jurnalis, influencer atau penggiat media sosial, dan pelaku usaha perjalanan (tour operator) disambut kedatangannya secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah di Rumah Dinas Wagub Jalan Tengku Daud, Medan, Jumat (1/11).
"Menarik para investor dan wisatawan merupakan dua tugas penting, dari beberapa tugas prioritas yang ingin kita wujudkan di Provinsi Sumut. Untuk itu, saya berharap perjalanan rombongan Maroko ini bisa membuka jalan dan memperkenalkan potensi Pariwisata di Sumut. Tidak hanya itu, Provinsi Sumut juga membuka peluang investor dan pelaku usaha Maroko, agar lebih mengenal potensi dan keunggulan Sumut," harap Wagubsu.
Sementara itu, Selaku Duta Besar (Dubes) Hasrul Azwar mengaku dirinya adalah putra daerah asal Sumut, dirinya merasa terpanggil untuk memajukan dan membangun Sumut. Melalui jabatan yang sekarang diembannya, Hasrul ingin memberi manfaat kepada Sumut, katanya.
"Untuk itu lah, saya bawa rombongan Jurnalis daring, cetak, influencer dengan followers banyak di media sosial, dan tour operator. Kita ingin mereka tahu Indonesia itu bukan cuma Bali saja. Akan tetapi, potensi Pariwisata dan bisnis Sumut yang tidak kalah menarik dan indah untuk dikunjungi. Banyak bidang yang bisa kita wujudkan dalam bentuk kerjasama dengan Maroko, apalagi secara historis kita sudah jalin hubungan baik sejak dulu," terang Hasrul.
Disamping sektor Pariwisata, Hasrul menyebutkan adanya peluang bisnis teh dan kopi di Maroko. Dimana kedua komoditas itu sangat diminati di negara tempatnya ia bertugas. Tercatat jumlah wisatawan Maroko ke Indonesia, tahun 2018 mencapai 10.000 wisatawan. "Itu pencapaian yang luar biasa mengingat jarak yang jauh. Mudah-mudahan setelah ini akan ada peningkatan, khususnya ke Sumut," ucap Hasrul.
Menyinggung soal kerjasama lanjutan terutama program Sister Province maka Pemprovsu akan menindaklanjuti kerja sama Sister Province dengan kota-kota di Maroko. "Menyusul provinsi lain seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jakarta, nanti kita akan jajaki kerja sama sister province dengan kota pelabuhan terbesar di Maroko bernama Tanger," ungkap Wagubsu.
Diketahui, Daerah Tanger merupakan kota pelabuhan terbesar di Maroko,dan tercatat pelabuhan terbesar kelima di dunia, dan nomor satu terbesar di antara 54 negara afrika. Saya berharap dengan adanya kerja sama sister province dengan Tanger, maka memungkinkan Sumut untuk lebih mudah menyalurkan produk-produk pertanian, dagang, dan lainnya. Tidak hanya menjadi jalur masuk ekspor ke Maroko, tetapi juga negara-negara Afrika lainnya, terang Hasrul.
Selain itu, Musa Rajekshah juga menyampaikan akan memastikan keikutsertaan Sumut pada pameran perdagangan internasional yang dilenggarakan KBRI untuk Maroko sebagai upaya promosi produk-produk unggul Indonesia. Untuk Sumut telah disiapkan stan khusus untuk berpartisipasi pada pertengahan November 2019.
Pertemuan diakhiri dengan penyematan ulos kepada perwakilan delegasi dan penyerahan cendera mata kepada Dubes Hasrul Azwar oleh Wagubsu Musa Rajekshah. Usai foto bersama, Wagubsu secara langsung melepas rombongan delegasi yang akan berangkat dan memulai perjalanan eksplorasi Sumut. Dengan rute pertama ke Taman Simalem Resort di Kabupaten Karo.
Turut mendampingi Wagubsu dalam pertemuan, Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut M Fitriyus, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Zonny Waldi, Kepala Dinas Perkebunan Herawati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Novida Telaumbanua, dan Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerja Sama Setdaprov Sumut Basarin Yunus Tanjung, Sekretaris Pertama KBRI Maroko di Rabat, Hanung Nugraha, Sekretaris Ketiga KBRI Maroko di Rabat, Erna Sugih Priatin, dan Staf KBRI di Rabat, Nisrine Zunaidi. (Edi Sukarno)