GLOBALMEDAN.COM - TOBASA, Dalam rangka mempercepat pembangunan Infrastruktur dan Utilitas di Kawasan Pariwisata Danau Toba. Pada Tahun 2020, Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan menyalurkan anggaran sebesar Rp 4,04 trilyun. Dengan rincian bantuan anggaran terdiri dari 5 kementrian dan satu BUMN yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Rp 1,06 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik (PUPR) Rp 2,5 triliun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rp 23 miliar, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) Rp 17 miliar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Rp 4,8 miliar, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rp 400 miliar.
Demikian yang dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara Peresmian Kawasan “Toba Caldera Resort" dan Peletakan Batu Pertama untuk Pembangunan Glamping, serta menandai dimulainya pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba, di Lahan Zona Otorita Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Senin (14/10/2019).
Arief Yahya menjelaskan bahwa pemerintah akan menjadikan Danau Toba wisata destinasi dunia yang akan disebut Bali baru di Indonesia.
Menurutnya ini ditandai dengan sudah mendapatkan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark. "Apa yang kita lakukan di sini, ini untuk masyarakat yang ada di Danau Toba, di sini kita sebut Bali baru karena kita akan buat wisata destinasi dunia. Kalau mau kelas dunia, maka atraksinya harus kelas dunia. Puji syukur atraksi di sini sudah kelas dunia. Danau Toba ini sudah mendapatkan sertifikasi dari UNESCO Global Geopark. Ini perjuangan yang dilakukan pemerintah sudah membuahkan hasil," katanya.
Sementara, Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menjelaskan perihal lahan yang telah diperoleh dalam pembangunan insfratuktur dan utilitas dasar Danau Toba saat ini seluas 386,72 hektare, yang sudah dilepaskan Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjadi Toba Kaldera Resort atau lahan otorita.
"Sudah disebutkan dalam Perpres, ini sudah menjadi tugas yang dibebankan pada kami yang lahannya diberikan pada Badan Otorita. Sebelum melalui proses 2 tahun terakhir total 386,72 hektare sudah dilepaskan Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjadi Toba Kaldera Resort atau lahan otorita. Nanti akan diresmikan Pak Menko, dari total 386,72 itu, 275 hektare sudah bersertifikat dan 107 hektare dalam proses untuk sertifakt HPL di BPN," katanya.
Selain itu, dijelaskan Arie Prasetyo, pembangunan insfratuktur yang telah dikerjakan Balai Besar Jalan Nasional yang sudah mereliasasikan pembangunan jalan sepanjang 1,9 km dengan lebar 18 m di area Selatan Zona Otorita. Jadi total jalan yang akan dibangun kurang lebih 8,8 km dan tahun ini akan diselesaikan 1,9 km dan sisanya akan dianggarkan tahun 2020.
"Insfrastruktur lain yang akan dibangun penyediaan air baku dan pengelolaan air limbah. Kami juga mengundang PLN nanti kami berkordinasi pembangunan jaringan listrik di kawasan otorita, sehingga harapannya di akhir tahun depan semua insfrastruktur utilitas dasar semua sudah terbangun dan kami berharap lebih konfiden pada investor untuk merealisasikan paling lama 1 atau 2 tahun kedepan hotel-hotel sudah beropersi dan tidak ada lagi masalah," pintanya.
Berbicara investasi, Arie Prasetyo membeberkan bahwa pihaknya telah mendatangkan 7 investor dengan investasi keseluruhan sebesar Rp 6,1 triliun pada IMF Word Bank Meeting di Bali kemarin.
Pada kegiatan Peresmian Kawasan “Toba Caldera Resort" ini kurang lebih nilai investasi sekitar Rp 2 triliun atau ini tahap pertama dari realisasi dari investasi Rp6,1 triliun kemarin.
Dalam hal ini, Gubsu menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan Pemerintah Pusat yang telah memprioritaskan Pembangunan Danau Toba. Diharapkan surga kecil yang ada di Danau Toba bisa bertambah indah lagi dengan sentuhan tangan cerdas para anak bangsa.
"Instruksi bukan hanya instruksi saja, tapi ada anggarannya dan jelas sekali. Jadi saya berharap agar para Bupati di kawasan Danau Toba untuk dapat mendukung kegiatan ini.
Kegiatan ini merupakan momentum yang baik, belum tentu terulang 10 atau 20 tahun lagi. Jangan sia-sia kan. Waktu saya datang ke mari, anggarannya masih minim dari Pemerintah Pusat. Nah, setelah kita kordinasikan dengan Pihak Kementerian dan lembaga, maka Tahun 2020 Anggaran Pembangunan untuk Kawasan Danau Toba mencapai Rp 4,04 triliun,"ungkap Gubsu.
"Saya (Gubernur) dan bersama-sama rakyat Sumut dan masyarakat di kawasan Danau Toba, sangat mendukung dan kami pastikan bahwa tempat ini dengan bantuan presiden, menjadi destinasi prioritas seperti yang sudah dicita-citakan. Belum diapa-apakan saja sudah indah, apalagi diatur oleh orang yang cerdas. Saya yakin ini pasti bisa atas ridho Tuhan," ucap Edy Rahmayadi.
Turut Hadir dalam acara tersebut, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubsu Edy Rahmayadi dan seluruh Bupati se-Kawasan Danau Toba. (Edi Sukarno)