Demikian hal yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi Kawasan Strategis Nasional (KSN) khusus kawasan Mebidangro, di Aula Raja Inal Siregar, Kantornya, Selasa (15/10/2019) kemarin.
Mebidangro merupakan Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Diharapkan bisa menjadi kawasan tersebut sebagai kawasan metropolitan yang terintegrasi. Ini akan menjadi wajah Sumatera Utara. “Karena itu, semua pihak harus ikut terlibat. Membenahi wajah Sumatera Utara dan harus segera kita mulai pembangunannya,” tegas Edy Rahmayadi.
Terkait hal tersebut, kata Edy Rahmayadi, pada tahun 2011, telah keluar Perpres No.
62 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro.
Dalam Perpres itu, ada disebutkan
pedoman dan agenda yang harus dilakukan. Untuk itu, setiap pihak diminta memenuhi amanah yang tertuang dalam Perpres tersebut.
“Dengan Perpres ini, sudah bisa berbuat, melakukan, menjalankan, sampai tingkat pelaksanaannya berarti perintah ini telah ada sejak 2011 dan ke depannya kita dalam melaksanakan kegiatan Pembangunan harus berdasarkan Perpres ini, “ kata Edy.
Kepala Bapeda Hasmyrizal Lubis memaparkan, agenda Mebidangro yang telah dibangun di antaranya, Bandara Kualanamu, Tol Medan-Binjai, Tol Kualanamu - Lubuk Pakam - Tebingtinggi, Jalan Akses Non Tol Kualanamu – Percut Sei Tuan, peningkatan bus rapid transit Mebidangro, pembangunan elevated double track kereta api lintas Medan – Kualanamu, pembangunan Terminal Peti Kemas Belawan, dan peningkatan IPAL Cemara.
Hasmyrizal juga menyebutkan, ada beberapa agenda Mebidangro yang sedang atau dalam proses pembangunan di antaranya, pembangunan bendungan Lau simeme, pembangunan Jalan Tol dalam Kota Medan, peningkatan akses Medan – Berastagi, pembangunan LRT Mebidangro, pembangunan jalan non tol lingkar utara Mebidangro, pembangunan sistem penyediaan air minum regional kapasistas 2.000 liter/detik, pembangunan TPA regional Mebidangro, pengendalian banjir Sungai Babura dan Kera, penyediaan RTH publik, penataan DAS di hulu Kabupaten Karo, Revitalisasi Pusat Pasar Kota Medan, peningkatan RS Haji Medan, sport centre, dan botanical garden.
Selain itu, Kabupaten Serdang Bedagai dan Langkat juga akan direkomendasikan ditambah ke dalam Mebidangro. Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Menteri Koordinator Perekonomian RI. “Catatan kita juga menyampaikan ke Menko Perekonomian RI tentang Serdang Bedagai dan Langkat agar dimasukkan,” kata Hasmirizal.
Ketua Ikatan Cendikiawan Karo Budi D Sinulingga mengatakan, beberapa keuntungan dari KSN Mebidangro. Di antaranya dana pusat yang terserap lebih banyak di daerah, serta kegiatan yang terpadu sehingga efisien.
Jika Pembangunan itu terwujud, Kawasan Mebidangro akan memiliki daya saing secara internasional akan bertumbuh cepat. “Pertumbuhan Sumut juga meningkat, Medan sebagai pintu gerbang yang telah tertata baik, antara lain lalu lintas relatif lancar, lingkungan relatif bebas banjir, pelayanan publik prima, dan semuanya itu akan menjadi wajah Sumatera Utara,” papar Budi.
Hadir dalam Rakor tersebut, Bupati Serdangbedagai Soekirman, Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Darwin Trisna Djajawinata, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Effendy Pohan, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut Ida Mariana, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sumut Hasmirizal Lubis, Tokoh Masyarakat Parlindungan Purba, perwakilan Pemkab Deliserdang, Pemkab Karo, Pemko Medan, dan Pemko Binjai. (Edi Sukarno)