GLOBALMEDAN.COM-MEDAN, Untuk menciptakan pemerataan dan pelayanan kesehatan terhadap seluruh warga Sumatera Utara khususnya bagi warga miskin. Maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) telah memerintahkan Kadis Kesehatan Sumut Dr. Alwi Mujahit Hasibuan bergerak dan memastikan kesehatan Sharoon Athifa Armaya,gadis umur 6 Tahun warga asal Sibuhuan untuk dapat pelayanan terbaiknya dari RSUP H.Adam Malik. Hasil Dianogsa gadis itu menderita komplikasi kelainan darah dan gangguan pernafasan.
Demikian yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provsu Dr.Alwi Mujahit Hasibuan ketika ditemui wartawan saat kunjungan dinasnya ke RSUP H. Adam Malik, Senin (21/10) pagi kemarin.
Saat dijenguk, gadis cilik asal Sibuhuan ini masih terkulai lemah dengan alat bantu pernafasan. Di tubuhnya juga terpasang dua selang untuk mengeluarkan cairan dan udara dari masing-masing bagian paru-parunya.
“Hari ini saya menjenguk Athifa sesuai dengan perintah dan arahan dari Bapak Gubernur, yakni untuk memastikan bahwa ia memperoleh penanganan dan perawatan terbaik. Saya sudah berkomunikasi dengan dokter yang menangani. Saat ini, telah dilakukan beberapa penanganan,” ujar Alwi saat ditemui di RSUP H Adam Malik Jalan Bungan Lau, Medan Tuntungan, Senin (21/10).
Didampingi Direktur Pelayanan Medik RSUP H Adam Malik dr Zainal SpPD KKV, Alwi menjelaskan bahwa diagnosa sementara memperlihatkan bahwa Athifa menderita penyakit Anemia A plastik yakni kelainan darah karena kerusakan pada produksinya. Kemudian, disertai dengan sesak napas dengan hemothorax (sumbatan darah) di rongga paru-paru kiri dan pneumothorax di paru kanan, ungkap Alwi.
“Cara Penanganan dokter dimulai memasang alat yang bisa mengeluarkan cairan dari paru kiri dan udara dari paru kanan untuk mengurangi sesak nafasnya. Transfusi darah juga telah dilakukan sesuai kebutuhan untuk mengoreksi anemianya. Athifa masih harus rawat inap dan akan terus kita pantau perkembangannya,” tutur Alwi.
Lanjut Alwi setelah memastikan penanganan Athifa, Pemprovsu ikut memfasilitasi bantuan pengobatannya hingga bisa pulih kembali. Hal ini demi memastikan pelayanan dasar khususnya kesehatan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi, terang Alwi.
Sebelumnya, Dokter Penanggung jawab Athifa yakni dr hj Bidasari Lubis SPAK menambahkan bahwa kondisi Athifa saat ini memperlihatkan perkembangannya membaik seiring dengan berkurangnya sesak dan tidak ada pendarahan spontan. “Athifa baru masuk lima hari yang lalu, tanggal 16 Oktober 2019. Setelah dilakukan tindakan berupa transfusi darah dan chest tube kiri dan kanan, makanya keadaan nafas sesak berkurang. Perkembangan selanjutnya akan terus kita amati,” ungkap Alwi. (EDI SUKARNO)